Rabu, 08 Desember 2010

"Merapi" Anugrah dan Bencana 1

"Merapi" yang dalam bahasa sehari-hari belakangan ini kita kenal dengan aktifitasnya yang disebut meletus banyak sekali menimbulkan kerusakan, namun bagi masyarakat sekitar atau dahulu pada saat alm. simbah maridjan masih sugeng (hidup) gejala seperti itu disebut "merapi sedang mbangun". Bagaimana tidak, pada saat merapi meletus memang disana sini menimbulkan kerusakan. Banyak warga setempat yang kehilangan harta, benda, ternak banyak yang mati, sawah dan pertanian rusak, dan banyak juga yang kehilangan tempat tinggal. Bahkan banyak pula penduduk yang kehilangan sanak dan keluarga pada saat merapi sedang mbangun ini. Namun pribahasa habis gelap terbitlah terang, setelah gejala merapi reda diantara kegelisahan masyarakat sekitar sungai yang berhulu di gunung merapi masih merasa waswas, di karenakan rasa takut kalau terjadi banjir lahar dingin, saat ini sudah banyak masyarakat yang bisa mengambil rejeki dari adanya bencana merapi ini. salah satunya adalah para penambang pasir. Dibawah ini beberapa gambar yang sempat penulis ambil.

Sebuah Bengkel Yang Atapnya Rubuh

Suasana jalan setelah semalam hujan abu

Sungai yang dam penahan lahar jebol...

Kanan kiri sungai yang sebelumnya tumbuh pepohonan, kini hampir semua pohon rubuh

Suasana desa lengang ditinggal penduduknya

Mobil ditinggal dijalan, sang pemilik menyelamatkan diri

Pohon-pohon salak rubuh

Atap Rumah pun tak kuat menahan beratnya abu kiriman dari merapi

Subhanallah...hampir semua tumbuh-tumbuhan rubuh, tanaman padi yang masih hijau tetap berdiri

Disaat banyak masyarakat panik mengungsi, beberapa penambang pasir tetap beraktifitas mencari rejeki

Pohon di bukit pun ikut rubuh

Siang yang mencekam, apalagi malam...

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Semoga blog ini di gunakan sebagai media pembelajaran bersama

Recent Posts